Saat ini dalam ekonomi dengan perhatian rendah, keterlibatan situs dianggap sebagai indikator keberhasilan suatu situs website. Metrik keterlibatan kontens sangat penting karena menunjukkan bagaimana strategi konten sejalan dengan minat pengguna.
Selanjutnya, keterlibatan pelanggan (user engagement) terkait dengan profitabilitas secara menyeluruh. Sebab pengguna yang terlibat lebih mungkin untuk membeli, menjadi pelanggan tetap, dan berbagi produk atau layanan kepada orang lain.
Sebelum Anda memutuskan metrik keterlibatan pengguna tertentu yang ingin dilacak, awali dengan menentukan metrik mana yang paling masuk akal untuk bisnis.
Berikut ini beberapa metrik keterlibatan pengguna (user engagement) yang paling umum digunakan dan penting.
1. Tampilan Halaman (Page Views)
Tayangan halaman sesi dan pengguna merupakan metrik paling umum digunakan untuk menunjukkan lalu lintas di situs website. Tampilan halaman atau page view adalah hal paling dasar dari semua metrik keterlibatan pengguna. Dapat digunakan untuk mengukur contoh pengguna yang mengunjungi halaman tertentu dalam situs website.
Mengukur tampilan halaman akan membantu Anda memahami seberapa sering orang mengunjungi situs website.Angka yang lebih tinggi dapat dianggap sebagai indikator minat dan praktik SEO yang baik. Sebab mesin penelusuran sering kali menjadi pendorong lalu lintas terbesar pengunjung situs website.
Sebaliknya, tampilan halaman juga dapat menunjukkan bahwa orang-orang menjelajahi situs website Anda karena tidak dapat menemukan apa pun dari halaman lain. Tayangan laman menunjukkan lalu lintas tetapi tidak berhubungan dalam konteks metrik terkait. Tayangan tersebut tidak dapat membantu memahami sepenuhnya dari grafik yang ditampilkan.
Cara Melacak Tayangan Laman
Anda dapat menggunakan Google Analytics untuk melacak sebagian besar metrik keterlibatan pengguna. Google Analytics menjadi alat software analitik gratis yang paling komprehensif .
Anda dapat menemukan metrik tayangan halaman dengan cara berikut ini
Audience > Overview, dan memilih jangka waktu yang relevan.
Selain tampilan halaman yang menunjukkan berapa banyak orang yang mengunjungi situs websit Anda dalam periode waktu tertentu. Analisis tampilan halaman juga dapat digunakan untuk menunjukkan apakah perubahan situs website efektif sesuai dengan rencana bisnis. Perubahan yang dimaksud contohnya tata letak baru, kampanye iklan online, dan lainnya.
Untuk aturan praktis sederhana, ketika tampilan halaman Anda meningkat, artinya bahwa perubahan yang Anda diterapkan berhasil. Setidaknya keberhasilan dalam mengarahkan lalu lintas situs website.
Cara Mengoptimalkan atau Meningkatkan Tampilan Halaman
Peningkatan tampilan halaman atau page views menjadi indicator bahwa praktik SEO diterapkan dengan baik. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan tampilan halaman sebagai berikut ini :
- Memberikan pengalaman pengguna yang baik: Pertama-tama memastikan situs webstite Anda dimuat dengan cepat. Pengguna cenderung meninggalkan situs website yang tidak dimuat dalam waktu 2-3 detik. Untuk meningkatkan kecepatan memuat situs, pertimbangkan implikasi desain website yang digunakan. Termasuk juga mempertimbangkan kategorikan konten sehingga mudah ditemukan. Pastikan juga situs atau konten Anda telah dioptimalkan untuk mode seluler. Pasalnya, lebih dari seluruh pengguna internet di dunia mengakses internet melalui ponsel mereka .
- Memberikan pengunjung Anda konten yang menarik untuk diklik: Caranya dengan membuat konten menjadi viral. Namun, harus didukung membuatnya sepadan dengan waktu orang aktif membuka media sosial dan bukan untuk “clickbait”. Selanjutnya gunakan implementasi terbaik SEO, contohnya riset kata kunci dan tautan internal konten terkait. Sehingga Anda dapat memastikan konten website ditemukan dan dibaca. Bagi postingan yang panjang menjadi beberapa seri, kemudian tampilkan postingan populer dengan cukup mencolok.
- Promosikan situs web Anda: Caranya dengan menyebarkan berita melalui media sosial, blog tamu, dan forum terkait.
2. Waktu Kunjungan Halaman (Time on Page)
Memiliki begitu banyak situs website akan menghasilkan konten secara teratur. Serta mendapatkan pemahaman tentang berapa banyak waktu yang dihabiskan pengunjung untuk berada dalam halaman website. Disini konten Anda telah menjadi metrik keterlibatan pengguna yang penting.
Terdapat dua cara untuk melihat waktu yang dihabiskan:
- Tampilan mikro adalah waktu yang dihabiskan selama berada di halaman.
- Tampilan makro adalah durasi sesi rata-rata atau waktu rata-rata yang dihabiskan pengunjung dalam situs.
Kedua cara ini cukup mudah karena waktu yang dihabiskan pada halaman metrik keterlibatan pengguna untuk mengukur waktu yang dihabiskan pengguna pada halaman situs website. Dimana metric tersebut memberikan indikasi minat dari pengunjung website.
Misalnya, rata-rata orang membaca dengan kecepatan sekitar 200-250 kata per menit. Apabila Anda memiliki artikel sepanjang 2.100 kata yakni panjang postingan blog optimal dan pengunjung hanya menghabiskan 10 detik pada halaman tersebut. Jadi, diartikan bahwa mereka tidak terlalu tertarik dengan kontennya.
Durasi sesi rata-rata atau waktu rata-rata yang dihabiskan dalam situs berguna untuk mengukur panjang sesi rata-rata selama periode waktu tertentu. Kemudian dibagikan sesuai jumlah total sesi selama periode waktu tertentu pula.
Sesi mengacu terhadap sekelompok interaksi pengguna dengan situs website. Durasi sesi rata-rata mengacu terhadap total waktu yang dihabiskan saat berada dalam situs website. Berbeda dari waktu yang dihabiskan pada halaman karena melacak semua aktivitas yang telah diselesaikan pengunjung situs website.
Cara Melacak Waktu Kunjungan Pengguna di Halaman
Disini Anda dapat menggunakan Google Analytics untuk melacak berapa banyak waktu yang dihabiskan para pengguna internet dalam situs website. Disini Anda dapat menemukan kedua metrik durasi sesi rata-rata di bawah tab ‘Akuisisi’.
Google Analytics akan melacak aktivitas halaman menggunakan stempel waktu setiap kali halaman dimuat. Maupun ketika ada aktivitas yang memicu lebih banyak peristiwa. Pengukuran ini dilihat dari perbedaan antara saat peristiwa pertama terjadi dibandingkan dengan peristiwa berikutnya.
Contoh
Apabila dalam suatu halaman dilihat pada pukul 09.23 dan halaman berikutnya dilihat pada pukul 09.26. Maka waktu yang dihabiskan pengunjung dalam halaman pertama selama 3 menit.
Adapun permasalahan dengan menggunakan stempel waktu untuk melacak aktivitas yakni tidak dapat melacak waktu yang dihabiskan saat halaman keluar. Halaman keluar merupakan halaman terakhir yang dilihat pengunjung sebelum mereka keluar dari situs web sepenuhnya.
Maksudnya adalah jika pengunjung menghabiskan 5 menit dalam situs web Anda tetapi tidak mengunjungi halaman lain. Maka Google Analytics tidak memiliki cara untuk mengetahui atau mencatatnya.
Jadi, apabila seseorang hanya mengunjungi satu halaman dan keluar dari halaman tersebut. Google Analytics hanya mencatat durasi sesi sebagai 0, terlepas dari seberapa banyak waktu yang pengunjun habiskan selama berada di situs website.
Sehingga, nilai rata-rata durasi sesi dan waktu yang dihabiskan dalam halaman yang dilaporkan biasanya menjad lebih rendah dari yang sebenarnya. Nilai yang diperoleh tersebut tidak boleh dianggap sebagai nilai nominal. Adapun gantinya dengan melihat distribusi data durasi sesi untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang sesi tipikal dan menghapus outlier.
Apa Pentingnya Waktu yang Dihabiskan?
Banyak orang awam bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya diperhitungkan terhadap waktu yang dihabiskan pengunjung dalam metrik keterlibatan pengguna atau user engagement situs. Dikenal dengan Website Parking dapat terjadi ketika Anda membuka tab situs lalu membiarkannya terbuka begitu saja untuk dibacakan nanti.
Namun, jawabannya tergantung pada bagaimana kode Google Analytics mendorongnya. Serta seberapa cepat dikirim ke Google Analytics. Disamping itu, Google menjawab berikut ini:
“Secara default, sesi berlangsung hingga 30 menit dianggap tidak aktif. Namun, Anda dapat menyesuaikan batas ini agar sesi berlangsung dari beberapa detik sampai dengan beberapa jam”.
Pertanyaan serupa yang mungkin ada dalam benak Anda:
Apakah menonton video juga diperhitungkan terhadap waktu berkunjung situs? Bagaimana Jawabannya?
Tentu saja jawabannya iya. Sebab Google Analytics akan melacak peristiwa interaksi, atau peristiwa ketika pengguna berinteraksi dalam situs website.
Cara Mengoptimalkan Waktu yang Dihabiskan Pengunjung di Halaman
Pada dasarnya dalam setiap situs website memiliki unsur berbeda. Seperti industry bisnis, ukuran, pengoptimalan website. Sehingga Anda sebaiknya fokus untuk membandingkan statistik situs website saat ini dengan statistic data dari situs website sebelumnya.
Jangan lupa untuk memilih kerangka waktu tertentu seperti satu tahun. Selanjutnya menggunakan opsi pemfilteran lanjutan dari Google Analytics. Fitur tersebut efektif dalam menentukan halaman mana yang menerima lalu lintas paling banyak dan konsisten.dikunjungi. Anda juga dapat menerapkan cara berikut ini.
Masuk menuju “Behavior” > klik “Content Drilldown”.
Dalam bidang Dimensi Utama (Primary Dimension), pilihlah Halaman. Selanjutnya membuka opsi “Pemfilteran Lanjutan” atau “Advanced Filtering”. Pilih untuk memfilter menurut “Tayangan Laman Unik” atau “Unique Pageviews” , lalu pilih nomor untuk dicocokkan.
Disini Anda dapat melihat waktu rata-rata yang dihabiskan dalam perubahan halaman.
Apabila Anda mengetahui bahwa rata-rata postingan blog Anda adalah sekitar 500 kata. Serta pembaca konten Anda menghabiskan waktu antara 1-2 menit untuk menyelesaikan bacaan. Maka Anda berada dalam waktu yang baik.
Tetapi jika pembaca menghabiskan lebih sedikit waktu saat berada di halaman. Anda dapa menganalisis apa yang dapat membuat mereka keluar sebelum waktunya. Misalnya melalui pertanyaan apakah itu gaya penulisan Anda? Apakah halaman Anda membutuhkan waktu lama untuk dimuat?
Cara Mengoptimalkan atau Meningkatkan Durasi Sesi Rata-Rata
Durasi sesi sebenarnya akan lebih sulit untuk dioptimalkan. Sebab, dalam durasi sesi cenderung lebih banyak mengukur tampilan makro. Sehingga terdapat pertimbangan yang berbeda dari waktu yang dihabiskan di halaman. Disini Anda dapat mempertimbangkan keseluruhan dari pengalaman pengunjung saat berada dalam situs Anda, antara lain:
- Variasi dan nilai konten dalam situs Anda.
- Kemudahan navigasi situs Anda dan pengalaman situs pengguna.
- Menghapus ajakan bertindak atau call to action CTA).
Apabila Anda dapat mengoptimalkan ketiga hal tersebut. Maka mungkin dapat melihat peningkatan durasi sesi rata-rata yang berjalan dengan baik.
3. Rasio Melambung (Bounce Rate)
KPIs satu ini berhubungan erat dengan waktu yang dihabiskan adalah rasio melambung atau bounce rate. Tren umum yang diamati adalah rasio melambung yang berbanding terbalik dengan durasi sesi rata-rata yakni ketika rasio melambung meningkat dan durasi sesi rata-rata menurun.
Rasio melambung merupakan persentase pengunjung situs website yang keluar setelah berkunjung dan hanya melihat satu halaman.
Rasio pentalan memberikan indikasi seberapa bagus konten yang Anda publikasikan. Sebab, jika pengunjung meninggalkan halaman tanpa mengambil tindakan, maka konten Anda tidak bekerja dengan baik. Beberapa alasan yang membuat pengunjung atau pembaca pergi, antara lain:
- Call to action (CTA) atau penawaran yang ditampilkan dari konten tidak jelas.
- Konten atau penawaran Anda tidak seperti yang pegunjung harapkan.
- Isi konten Anda membosankan.
- Anda tidak menawarkan sesuatu yang berbeda.
Meskipun penting untuk mengukur seberapa tinggi keterlibatan pengunjung situs website. Sangat penting untuk mengukur seberapa tinggi tingkat ketidak terlibatan pengunjung Anda.
Anda mungkin memiliki angka lalu lintas yang tinggi tetapi apabila memiliki rasio melambung yang tinggi, artinya konten Anda tidak cukup menarik. Sehingga tak mengherankan apabila pengunjung tidak dapat berlama-lama melihat situs website.
Cara Melacak Rasio Melambung (Bounce Rate)
Cara melacak rasio melambung atau bounce rate dapat dilakukan melalui Google Analytics,
Caranya dengan langkah berikut ini:
Membuka Behaviour > Site Cintent > All Pages.
Setelah itu Anda akan melihat kolom untuk bounce rate.
Cara Meningkatkan Rasio Melambung (Bounce Rate)
Anda dapat melihat halaman dengan keterlibatan tinggi dan rasio melambung rendah. Cobalah untuk menentukan apa yang akan dilakukan dengan halaman yang dapat diterapkan pada halaman lainnya.
Cara satu ini mirip dengan durasi sesi rata-rata atau average session duration. Berikut ini beberapa cara mendetail untuk menurunkan bounce rate:
- Menciptakan konten hebat dan menggunakan tautan internal untuk membuat orang tertarik mengklik ke halaman terkait lainnya dari situs website Anda.
- Memberikan pesan yang jelas dari konten Anda. Jadilah seseuatu yang dapat diandalkan, membantu, dan mudah diingat.
- Melihat halaman Anda dengan keterlibatan tinggi dan rasio melambung rendah. Sehingga sangat penting untuk menggunakan CTA yang jelas
- Memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa, caranya dengan tidak menampilkan iklan pop-up, audio, atau pemutaran video otomatis.
4. Halaman Keluar Teratas (Top Exits Page)
Halaman keluar artinya halaman terakhir yang diakses sebelum pengunjung meninggalkan situs website. Tingkat keluar dari halaman website mengukur persentase orang yang meninggalkan situs web Anda.
Halaman keluar atau exits page yang memiliki hubungan dengan rasio melambung. Pasalnya, keduanya mempertimbangkan halaman terakhir yang dikunjungi pengunjung di situs website. Lantas apakah perbedaan utama antara metrik keterlibatan pengguna ini?
Rasio melambung atau bounce rate mempertimbangkan jumlah pengunjung yang keluar dari situs website usai mengunjungi satu halaman.
Dengan menghitung tingkat keluar dapat membantu terutama saat situs website Anda mendorong pelanggan untuk mengikuti tindakan tertentu seperti melakukan pembelian. Dari sini dengan mengetahui halaman keluar teratas dapat membantu Anda memahami mengapa tingkat keluar pengunjung seperti itu.
Faktanya beberapa halaman dirancang untuk memiliki tingkat keluar yang tinggi. Misalnya halaman kontak atau halaman “Terima Kasih”. Ketika sebuah halaman ditetapkan sebagai halaman keluar, maka tingkat keluar yang tinggi diartikan para pengunjung telah menyelesaikan tindakan yang diinginkan.
Tingkat keluar yang tinggi dalam halaman non-exit biasanya disebabkan dari hal-hal berikut:
- Informasi yang tidak terorganisir dengan baik pada situs website Anda, dianggap sebagai masalah hierarkis.
- Call to Action tidak ada, sehingga pengunjung hanya keluar dari halaman website tanpa melakukan tindakan apapun.
- Jumlah informasi yang luar biasa.
- Informasi yang disajikan tidak ada atau kurang.
Cara Melacak Halaman Keluar
Halaman keluar dapat ditentukan dengan cara berikut ini:
Membuka Behaviour > Site Content > Exit Pages dalam Google Analytics.
Di sana Anda akan memperoleh informasi sebagai berikut :
- melihat jumlah keluar,
- jumlah tampilan halaman, dan
- tingkat keluar (% Keluar).
Untuk menghitung rasio keluar, terhadap berapa kali pengunjung keluar dari halaman tertentu dengan jumlah total tampilan halaman.
Perlu dicatat bahwa tingkat keluar yang tinggi berhubungan dengan waktu dalam menilai halaman yang sangat bervariasi. Pada kenyataannya dapat berkontribusi pada data yang membengkak.
Cara Mengoptimalkann Halaman Keluar Teratas
Rencanakan alur atau perjalanan pengunjung dengan hati-hati. Sehingga Anda dapat merencanakan halaman mana yang harus memiliki tingkat keluar yang tinggi. Pasalnya halaman keluar teratas dan rasio keluar terkait dengan rasio melambung (bounce rate). Untuk mengoptimalkannya dapat menggunakan cara berikut ini:
- Meningkatkan konten Anda.
- Meningkatkan kegunaan situs atau organisasi informasi.
- Memiliki call to action (CTA) yang jelas clear.
5. Halaman per Sesi (Pages per Session)
Cara lain untuk mengukur minat pada konten Anda adalah melihat halaman per sesi atau jumlah kunjungan halaman unik per sesi. Dilihat dari perspektif bisnis, semakin tinggi metrik halaman per sesi maka semakin baik.
Hal ini disebabkan karena jumlah halaman per sesi yang tinggi menunjukkan bahwa pengunjung situs website melihat-lihat dan mengunjungi lebih dari satu halaman. Artinya pengunjung website benar-benar terlibat dengan situs website.
Rasio melambung atau bounce rate mirip dengan halaman per sesi. Dalam rasio melambung melihat halaman berikutnya, halaman per sesi melihat seluruh jalur yang dilakukan oleh pengunjung.
Cara Melacak Halaman per Sesi
Berikut ini cara untuk melacak halaman per sesi dengan alat Google Analytics.
Pertama-tama menuju Acquisition > All Traffic > Channel on Google Analytics.
Selanjutnya Anda akan dibawa melihat kolom untuk Halaman atau Sesi.
Untuk menghitung jumlah halaman per sesi, ambilah jumlah halaman yang dikunjungi setiap pengguna dan dibagi dengan jumlah total sesi.
Nilai halaman per sesi yang tinggi tidak selalu diartikan jika pengunjung tertarik dengan konten Anda. Sehingga penting untuk melihat halaman per sesi dalam kaitannya dengan durasi sesi rata-rata dan rasio melambung (bounce rate).
Halaman yang memiliki tingkat halaman per sesi tinggi, tetapi durasi sesi rendah dan rasio melambung (bounce rate). Hasilnya dapat menunjukkan perilaku pengunjung membalikan halaman karena ketidaktertarikan, konten tidak relevan, maupun sulit mengontrol navigasi situs website.
Cara Mengoptimalkan Halaman per Sesi
Anda dapat melakukan ‘langkah selanjutnya’, atau konten yang sesuai dengan minat pengunjung. Sejajarkan hierarki atau alur konten situs Anda dengan perjalanan pengunjung.
6. Halaman Bergulir ke Bawah (Page or Scroll Depth)
Halaman bergulir ke bawah akan mengukur seberapa menyeluruh pengunjung menggunakan konten Anda dengan melacak dimana pengunjung berhenti membaca. Hal tersebut menunjukkan 2 hal, antara lain:
- Keterbacaan : Apabila konten Anda mudah dibaca, maka pengunjung akan melangkah lebih jauh ke dalam halaman.
- Minat : Diasumsikan bahwa semakin jauh pengunjung menggulir ke bawah halaman artinya semakin pengunjung ingin mengkonsumsi konten Anda.
Cara Melacak Intensitas Halaman Bergulir (Page or Scroll Depth)
Google Analytics pada dasarnya tidak memiliki opsi bawaan untuk mengukur kedalaman gulir halaman. Itulah sebabnya Anda harus menginstal plugin Scroll Depth Google Analytics untuk mengaktifkan pelacakan.
Plugin tersebut dapat melacak persentase halaman Anda di mana pengunjung berhenti. Misalnya dalam persentase bergulir 25%, 50%, 75%, dan 100%, serta elemen mana yang akan digulikan dan kedalaman piksel.
Kedalaman piksel memberikan ukuran absolut tentang tempat pengunjung berhenti. Membandingkannya dari seluruh perangkat yang memiliki ketinggian layarnya bervariasi. Plugin akan mengirimkan data ke Google Analytics melalui Acara atau Events.
Opsi lainnya adalah menggunakan Google Tag Manager. Disini sama seperti plugin Scroll Depth, yang memungkinkan Anda untuk melacak kedalaman piksel dan persentase.
Cara Meningkatkan Intensitas Halaman Bergulir (Page or Scroll Depth)
Pertimbangkan hal-hal yang berkorelasi dengan berbagai kedalaman gulir tempat pengunjung turun, seperti
- Apa yang terjadi?
- Apakah ada sesuatu mengenai halaman yang berdampak negatif pada pengalaman pengunjung?
- Apakah konten mulai menurun seiring pengunjung masuk lebih dalam ke artikel?
Berbekal data-data tersebut dan pemahaman yang sekarang Anda miliki dibalik metrik keterlibatan pengguna paling populer. Anda pun akan memiliki beberapa opsi untuk mengatasi masalah ini.
7. Pengunjung Unik (Unique Visitors)
Pengunjung unik atau unique visitor merupakan istilah yang digunakan merujuk pada seseorang yang mengunjungi situs web setidaknya sekali selama periode laporan. Disini Google lebih menekankan pada pelacakan tampilan halaman atau kunjungan. Namun, metrik pengunjung unik menunjukkan seberapa banyak individu yang benar-benar dijangkau oleh situs website Anda.
Cara Melacak Pengunjung Unik (Unique Visitors)
Setiap kali Anda mengunjungi situs website, Google Analytics memberi Anda ID klien yang disimpan dalam cookie browser Anda. ID klien tersebut unik pada setiap browser dan bukan alamat IP.
Jadi jika Anda mengunjungi situs website menggunakan browser lain, Google Analytics akan mengenali Anda sebagai pengguna unik lainnya. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah dan melaporkan hasil yang tidak akurat karena kondisi seperti:
- Beberapa orang dalam satu rumah yang berbagi satu komputer. Mungkin ada beberapa pengunjung tetapi hanya satu yang terdaftar.
- Satu pengguna dapat mengunjungi situs website Anda dari komputer yang berbeda atau browser yang berbeda. Hal ini akan dihitung sebagai beberapa kunjungan, jika kunjungan tersebut benar-benar berasal dari satu orang.
- Seseorang secara manual menghapus cookie mereka dan akan dihitung sebagai dua pengguna dalam pelaporan.
Dalam Google Analytics lakukan langkah-langkah berikut
Membuka Audiens > Overview dan melihat metrik Pengguna.
Cara ini akan memberi tahu Anda mengenai jumlah pengunjung unik yang masuk dalam situs Anda. Termasuk melacak dan membandingkan statistik Anda untuk pengunjung unik selama jangka waktu tertentu.
Hasilnya akan memberi informasi Anda apakah ada pengunjung baru yang menemukan situs website Anda bereaksi ketika Anda meluncurkan kampanye atau iklan. Selain itu, apakah lalu lintas pengunjung website berasal dari pengguna lama yang kembali.
Cara Mengoptimalkan Pengunjung Unik (Unique Visitors)
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pengunjung unik, diantaranya:
- Mengenali pengunjung Anda. Apabila memiliki pemahaman yang baik tentang siapa pengunjung Anda maka Anda dapat menggunakan metrik ini untuk menemukan segmen atau pengunjung baru.
- Mempromosikan situs website Anda, berhati-hatilah untuk melihat dampak pada segmen pengunjung yang berbeda.
8. Pengunjung Baru vs Pengunjung Lama yang Kembali
Pengguna baru merupakan pengguna yang dapat mengakses situs website Anda untuk pertama kali dari perangkat tertentu.
Seperti yang disebutkan oleh Google dengan menggunakan ID klien untuk melacak penunjung. Apabila Anda menggunakan smartphone untuk mengakses situs website, kemudian menggunakan desktop Anda untuk mengunjungi situs website yang sama lagi. Maka Google menghitung aktivitas ini sebagai dua pengunjung baru.
Sebagai kredit mereka, Google menjadi lebih pintar. Ketika Anda masuk dalam halaman Google Chrome menggunakan dua perangkat berbeda, perangkat pertama hanya akan tercatat sebagai pengunjung baru. Sedangka perangkat kedua tercatat sebagai pengunjung lama yang kembali.
Pengunjung yang kembali adalah mereka yang sebelumnya pernah mengunjungi situs website Anda. Google mendefinisikan pengguna baru dalam jangka waktu dua tahun.
Apabila Anda mengunjungi kembali situs website dalam jangka waktu dua tahun, maka Anda dianggap sebagai pengunjung yang kembali. Namun, jika Anda mengunjungi situs website lagi setelah lebih dari dua tahun, Google menilai sebagai pengunjung baru lagi.
Cara Melacak Pengunjung Baru vs Pengunjung Lama yang Kembali
Caranya dengan menemukan data ini di bawah ini:
Audience > Behaviour > New vs Returning.
Anda akan melihat tabel yang membandingkan perilaku pengunjung baru dan pengunjung kembali dengan beberapa metrik yang telah dibahas sebelumnya. Seperti rasio melambung (bounce rate), halaman atau sesi, dan durasi sesi rata-rata.
Anda dapat memeriksa pengguna baru dengan cara berikut:
Pilih Acquisition > Overview. Dari bawah tab Acquisition atau Akuisisi, Anda akan dapat melihat Sumber atau Media lalu lintas, dan Sumber Rujukan atau Referral Source.
Apabila metrik pengunjung kembali Anda lebih tinggi daripada pengguna baru, mungkin menjadi pertanda bahwa Anda memiliki kelompok pengikut yang setia. Jika situs Anda mengalami kondisi sebaliknya menunjukkan bahwa Anda memiliki beberapa upaya agar pengunjung datang kembali.
Cara Mengoptimalkan Pengunjung Baru vs Pengunjung Lama yang Kembali
Grafik Pengunjung Baru vs Pengunjung Lama yang Kembali Anda mencerminkan hasil kampanye yang Anda lakukan dalam rangka situs website. Lihat beberapa contoh berikut ini:
- Iklan bergambar bertujuan untuk menargetkan pengguna baru yang relevan. Jadi jika kampanye berhasil, diharapkan dapat meningkatan pengguna baru yang sedikit lebih besar daripada media sosial, hal ini juga bergantung dari anggaran iklan.
- Pencarian organik cenderung menghasilkan pemerataan.
- Pemasaran email dari CRM harus menghasilkan lebih banyak pengunjung yang kembali. Apabila ini menjadi daftar prospek baru, diharapkan lebih banyak pengunjung baru.
- Lalu lintas langsung dihitung saat orang mengetik URL situs website Anda pada browser mereka ataupun ketika orang-orang mengambilnya dari situs bookmark. Hal ini akan menampilkan metric seberapa besar pengguna yang kembali.
Anda juga dapat mengelompokkan saluran berdasarkan sumber lalu lintas ini. Sangat penting untuk menggabungkan dimensi ini dengan metrik lain, seperti pencapaian sasaran.
Jika pengunjung Anda yang kembali berkonversi lebih banyak daripada pengunjung baru, maka pikirkan strategi untuk menarik grup lain.
Apabila rasio melambung (bounce rate) lebih tinggi dengan pengunjung lama yang kembali, mungkin ada yang salah dengan konten atau pengalaman pengunjung situs Anda.
9. Tingkat Konversi (Conversion Rate)
Keterlibatan pengunjung berhubungan dengan profitabilitas keseluruhan dan dapat menghasilkan konversi.
Tingkat konversi merupakan persentase pengunjung situs website yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan, misalnya:
- Membeli salah satu produk atau layanan dari situs atau website.
- Mengunduh aplikasi, ebook, dan lainnya.
- Menghubungi bisnis Anda ata mengirimkan formulir.
- Terlibat dengan situs website dalam beberapa cara.
Tingkat konversi yang tinggi memberi tahu Anda bahwa taktik pemasaran yang digunakan efektif. Pasalnya taktik tersebut sudah berhasil membuat pengunjung situs website menyelesaikan tujuan akhir bisnis Anda.
Cara Melacak Tingkat Konversi
BHal hebat tentang rasio konversi adalah Anda dapat menyesuaikannya menjadi lebih spesifik dalam berbagai hal berikut ini:
- Tingkat konversi keseluruhan
- Tingkat konversi saluran pemasaran
- Tingkat konversi kata kunci
Sebagian besar platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Pinterest memiliki alat analitik bawaan yang dapat digunakan untuk melacak tingkat konversi. Untuk situs website, Anda dapat menggunakan alat seperti Google Analytics atau Google AdWords guna melacak tingkat konversi tertentu.
Ada pula tab khusus dari Google Analytics untuk konversi. Sehingga memungkinkan Anda menganalisis data berdasarkan sasaran, atribusi, atau corong multisaluran. Selain itu, terdapat opsi khusus untuk e-Commerce.
Cara Mengoptimalkan Tingkat Konversi
Pada dasarnya konversi menjadi tujuan akhir, dimana bagian pemasaran sering kali ditugaskan untuk mengoptimalan tingkat konversi atau CRO. Tujuannya untuk memaksimalkan jumlah konversi.
Lantas apa sebenarnya prinsip dasar CRO? Tentu saja untuk membuat semuanya berjalan mulus dan mudah bagi pengunjung situs websit yang dikonversi.
Lalu apa yang membuat CRO menjadi unik adalah tujuannya untuk meningkatkan pendapatan melalui lalu lintas pengunjung yang diperoleh saat ini. Sehingga Anda dapat melakukan tingkat konversi meskipun tidak memiliki banyak lalu lintas untuk memulainya.
Tingkat konversi atau conversion rate optimization (CRO) dimulai dengan mengukur analitik untuk mengetahui baseline. Selanjutnya menganalisis data dan menerapkan perubahan uamg biasanya disebut pengujian split atau A/B. Rekomendasi dari OptinMonster yang memiliki beberapa alat pengujian A/B dan Google Optimize untuk alternatif gratisnya.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan rasio konversi tergantung dari apa yang dioptimalkan. Serta beberapa taktik conversion rate optimization (CRO) yang tidak umum untuk dipertimbangkan.
10. Tingkat Pengabaian (Abandonment Rate)
Tingkat Pengabaian Keranjang atau tingkat pengabaian merupakan persentase yang ditinggalkan terhadap jumlah transaksi yang dimulai atau diselesaikan. Metode ini berlaku untuk bisnis e-Commerce.
Berdasarkan sejumlah riset Baymard Institute, ditemukan sekitar 69,23 persen keranjang belanja online terbengkalai. Artinya untuk setiap 10 transaksi, hanya 3 yang berhasil. Apabila Anda adalah pemilik bisnis e-Commerce tentu saja akan menjaga tingkat pengabaian tetap rendah. Selain itu, agar pelanggan mengonversi atau membeli produk yang ada dalam keranjang belanja.
Cara Melacak Tingkat Pengabaian
Saat ini Google Analytics memiliki tab Konversi khusus untuk e-Commerce.
Setelah Anda menyiapkannya, bukalah Conversions > Ecommerce > Shopping Behavior.
Di sana akan melihat informasi tentang berbagai tahapan perjalanan pelanggan untuk jangka waktu yang dipilih. Termasuk pelanggan yang melakukan tindakan berikut ini:
- Tidak menambahkan apa pun ke dalam troli.
- Menambahkan sesuatu ke dalam troli.
- Mengabaikan begitu saja.
- Meninggalkan produk saat checkout.
Melacak tingkat pengabaian keranjang pada berbagai tahap memungkinkan Anda memantau setiap perubahan yang tidak biasa. Misalnya, jika tingkat pengabaian satu tahap lebih tinggi dibandingkan biasanya. Maka hal ini mungkin merupakan tanda masalah kegunaan.
Saat Anda mengklik panah merah di bawah masing-masing dimensi yang ada pada gambar di atas. Google akan meminta Anda untuk membuat segmen. Metode ini dapat diterapkan dalam laporan dan faktor lain, seperti perangkat yang digunakan, browser yang digunakan, demografi, dan sumber lalu lintas website.
Hal ini berguna supaya Anda dapat menyimpulkan apa yang memengaruhi keranjang belanja sehingga ditinggalkan. Misalnya apabila pengunjung meninggalkan keranjang saat checkout, bisa jadi proses checkout e-Commerce terlalu lama, opsi pembayaran yang terbatas, dan biaya pengiriman terlalu mahal.
Cara Mengoptimalkan Tingkat Pengabaian
Untuk mengoptimalkan tingkat pengabaian, AcquireConvert memberikan strategi SEBELUM dan SETELAH yang khusus, antara lain:
- Meningkatkan proses pembelian SEBELUM pengguna check out.
- Menerapkan strategi tindak lanjut SETELAH pengguna meninggalkan gerobak mereka
SEBELUM
Selalu pastikan bahwa situs website Anda aman dan berfungsi dengan baik, dengan unsur Call to Action (CTA) yang jelas. Selain itu, melakukan proses checkout yang cepat. Raksasa e-Commerce seperti Amazon menghasilkan begitu banyak penjualan karena proses checkout yang cepat.
Dimana untuk check-out barang melalui Amazon cukup dengan pemesanan sekali klik, ada tombol tanda hubung, dan banyak lainnya. Pertimbangkan pula untuk menawarkan check-out tamu sehingga orang tidak perlu membuat akun untuk melakukan pembelian.
Ingat hindari kejutan seperti memberikan biaya pengiriman yang besar. Biaya pengiriman menjadi alasan nomor 1 mengapa produk dalam keranjang belanja e-Commerce ditinggalkan. Disamping itu untuk membantu menghindari kejutan, menunjukkan indikator kemajuan pelanggan sampai checkout selesai.
SETELAH
Hal yang terpenting adalah mengirim pemberitahuan ke email jika keranjang ditinggalkan. Namun, hal ini tergantung pada perangkat lunak pemasaran email Anda. Metode ini cukup mudah diatur.
Anda dapat mengirim setidaknya 3 email. Pertama dalam jangka waktu satu jam. Apabila mereka adalah pelanggan baru. Anda mungkin ingin mengirimi mereka kode diskon untuk mendorong mereka berbelanja. Jangan lupa untuk menciptakan urgensi dengan penawaran yang sensitif terhadap waktu.
Kesimpulan Akhir: Metrik Keterlibatan Pengguna
Metrik keterlibatan pengguna atau user engagement metric sanga penting untuk dilacak. Pasalnya peningkatan keterlibatan berhubungan dengan peningkatan profitabilitas.
Adapun berita baiknya adalah akun Google Analytics merupakan fitur gratis yang dapat melacak sebagian besar metrik yang saling terkait. Artinya untuk mengoptimalkan satu metrik dapat membantu meningkatkan metric yang lain.
Apabila Anda menginginkan hasil terbaik, maka fokuslah untuk membuat konten yang ingin dibaca oleh target pengunjung websit. Tak lupa juga menampilkan CTA yang jelas. Fokus pula untuk mengoptimalkan situs website dan pengalaman pengunjung situs Anda.