Setiap kampanye pemasaran digital memiliki indikator kinerja utama atau keyword performance indicators (KPIs). Dimana sebagian besar waktu, profitabilitas merupakan faktor utama dalam KPIs.
Dalam setiap kampanye pemasaran digital, Anda memiliki banyak saluran (channels). Setiap saluran memerlukan strategi dan taktik yang berbeda. Banyak dari saluran ini berhubungan dengan konten.
Dalam dunia SEO, Anda mungkin pernah mendengar ungkapan “Content is King”. Walaupun konten bukan satu-satunya alat yang dapat dimanfaatkan, konten tetap memainkan peran penting dalam keseluruhan strategi pemasaran digital. Akan tetapi untuk mengukur kesuksesan konten tidak selalu sederhana.
Panduan ini merupakan sebuah referensi tentang cara memilih KPI yang tepat agar menghasilkan ukuran keberhasilan yang akurat. Bisnis yang berbeda pasti menggunakan konten dengan cara yang berbeda pula, disini KPI dapat bervariasi.
Hal yang sama juga berlaku untuk pelaku berbeda dalam proses pemasaran digital. Yang mana mungkin ingin memantau KPI yang berbeda.
Siapa yang Ingin Mengetahui KPIs Konten Anda?
Sangat penting untuk menentukan siapa yang perlu mengetahui lebih banyak tentang KPI Anda. Sebelum benar-benar mempersempit KPI mana yang akan Anda terapkan. Mengetahui siapa yang perlu menggunakan KPI ini akan memberikan wawasan berharga tentang jenis mana yang paling bermanfaat bagi kampanye bisnis Anda.
Coba lihat empat jenis organisasi atau perusahaan yang berbeda:
- Perusahaan Business-to-Consumer (B2C).
- Perusahaan Business-to-Business (B2B).
- Agen pemasaran.
- Penerbit konten.
Dalam setiap metrik yang dapat dianalisis oleh jenis perusahaan tersebut ada serangkaian metrik pendukung.
Contoh
Dalam perusahaan besar B2B, eksekutif utama ingin melacak metrik yang menunjukkan keuntungan dari kampanye pemasaran konten.
Namun, manajer pemasaran akan menelusuri dan melihat jenis lalu lintas situs website online. Seperti apa yang mereka dapatkan dan dari mana asalnya.
Disini KPI dapat mencapai tingkat yang lebih dalam untuk beberapa organisasi atau perusahaan. Semua tergantung pada tingkat pengetahuan yang perusahaan miliki untuk memahami metrik. Beberapa hanya tertarik terhadap metrik utama dan mengabaikan metrik pendukung.
Kompetitor akan Memperhatikan Semua Tingkat Metrik
Setiap perusahaan dapat melacak semua metrik, tetapi tujuan utamanya adalah dapat membantu mengatur KPI tertentu berdasarkan tingkat kepentingannya.
Pembahasan kali ini akan menunjukkan empat kategori organisasi yang berbeda. Serta KPI utama yang diperlukan untuk melacak keberhasilan upaya pemasaran konten. Terutama membahas KPI pendukung yang akan memberikan wawasan tambahan.
Sekarang, Anda harus lebih memahami dengan KPI individu ini. Penjelasan kali ini tidak akan membahas definisi atau metode untuk mengukur KPI. Akan tetapi lebih fokus mengenai pembahasan tingkat kepentingan KPI tertentu untuk berbagai jenis bisnis.
KPI Konten B2C
Dalam perusahaan B2C, tujuan utamanya seringkali adalah menjual lebih banyak produk atau layanan kepada pelanggan. Jadi, metrik yang paling penting mengukur penjualan dan pendapatan. KPI dalam hal ini mengukur berapa banyak uang yang perusahaan hasilkan.
Metrik yang berbanding lurus dengan keuntungan bisnis adalah KPI utama. Hal ini ditandai label dengan KPI bintang 5 seperti gambar di bawah ini.
KPI sekunder mungkin tidak secara langsung menunjukkan keuntungan perusahaan. Tetapi ketika Anda melihat peningkatan besar dalam KPI ini, biasanya perusahaan selangkah di belakang penjualan. Peningkatan KPI sekunder biasanya menyiratkan peningkatan performa KPI utama.
Semua tergantung dengan skala perusahaan, hal ini dapat berbeda. Sebuah organisasi atau perusahaan besar akan memiliki banyak pemegang kepentingan dan eksekutif utama yang mungkin hanya tertarik pada KPI utama.
Untuk organisasi atau perusahaan dengan skala lebih kecil. Dimana karyawan memegang banyak peran, sehingga banyak orang dalam perusahaan mungkin tertarik dengan KPI sekunder. Pasalnya, mereka dapat melihat efektivitas upaya pemasaran yang telah dilakukan.
KPI Konten B2B
Perusahaan jenis B2B beroperasi seperti kemitraan. Siklus bisnis perusahaan membutuhkan waktu lebih lama. Satu penjualan mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan. Perusahaan lebih banyak mengadakan pertemuan antara perusahaan, demonstrasi produk, penandatanganan perjanjian non-disclosure (NDA), dan negosiasi persyaratan.
Untuk perusahaan seperti ini, tidak hanya memperhatikan metrik yang terkait dengan penjualan dan pendapatan. Tujuan perusahaan biasanya diukur melalui perolehan prospek. Prospek masih dapat disebut konversi meskipun perusahaan tidak selalu menjual produk atau layanan dalam konversi. Perusahaan mengumpulkan informasi kontak yang berharga dari klien target.
Sebenarnya tidak semua perusahaan B2B berskala besar, tetapi hal ini sering terjadi. Perusahaan yang lebih besar biasanya memiliki anggaran pemasaran yang dihabiskan sebagian untuk iklan online, postingan media sosial bersponsor, maupun saluran pemasaran digital apa pun. Perusahaan B2B sering tertarik untuk mengukur seberapa efektif kampanye ini.
KPI Konten Agen Pemasaran
Agen pemasaran menggunakan konten dengan cara yang berbeda. Seperti jenis pemasaran apa pun dari media sosial atau postingan blog hingga iklan white paper. Upaya pemasaran gabungan ini memiliki kontribusi untuk penjualan. Tetapi yang ingin dilihat adalah seberapa efektif kampanye individu.
Terkadang, strategi konten agen pemasaran berhasil pada tahap awal saja. Dimana menggunakan saluran pemasaran saat produk atau layanan klien untuk diperkenalkan kepada audiens baru. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran merek.
Banyak KPI yang disebutkan untuk perusahaan B2B dan perusahaan B2C sama dengan KPI teratas untuk agensi. Tetapi banyak KPI sekunder yang berbeda.
Perhatikan juga bahwa konten yang dibuat oleh agensi pemasaran digital mungkin tidak selalu bertujuan menghasilkan konversi. Terkadang konten yang dibuat oleh agensi diarahkan untuk meningkatkan kesadaran merek.
Dalam SEO sendiri, tujuan pemasaran konten adalah membuat konten yang ingin dibagikan dan ditautkan orang untuk mendapatkan lebih banyak tautan masuk. Konten ini juga dapat dibagikan melalui media sosial maupun dikaitkan dengan distribusi siaran pers dan kampanye email.
Bahkan apabila ada potongan konten yang mulai viral dan menjadi tren di media sosial tidak selalu menghasilkan konversi. Namun, upaya membangun kesadaran merek dinilai berharga yang akan mengarahkan pada peringkat SERP yang lebih tinggi.
Dari sudut pandang KPI, perusahaan juga harus mengukur popularitas kampanye pemasaran konten mereka. Disamping metrik yang relevan dengan penjualan dan pendapatan.
KPI Konten Penerbit
Perusahaan penerbit berita, majalah hiburan online, dan pemilik blog akan memperoleh keuntungan dari pendapatan iklan. Untuk menjual lebih banyak iklan, situs perusahaan harus lebih menarik dimata pengiklan.
Beberapa penerbit juga memiliki langganan berbayar dan akan melacak pendapatan dari konversi online.
Dalam hal ini KPI terpenting bagi penerbit adalah yang dapat menunjukkan bahwa situs mereka memiliki banyak pengunjung. Terkadang penerbit menyebut ini sebagai “bola mata” saat berbicara dengan calon pengiklan dalam situs mereka.
Lalu lintas menjadi metrik utama yang akan menunjukkan berapa banyak pengunjung yang dimiliki di situs perusahaan. Berbagi melalui jejaring sosial juga penting karena dapat meningkatkan visibilitas ini.
Tidak Perlu Berhenti Pada KPIs Umum
KPI utama yang disebutkan untuk setiap jenis bisnis adalah KPI yang paling umum digunakan oleh entitas bisnis. Sebab mudah dikaitkan dengan tujuan dan sasaran perusahaan. KPI akan menunjukkan kesuksesan upaya pemasaran secara sekilas.
Namun, siapa pun selalu dapat menyelam lebih dalam dan melihat lebih jauh terhadap jenis KPI lainnya. Semua itu tergantung pada pengetahuan Anda sendiri tentang bagaimana konten bekerja untuk Anda. Terutama jika Anda berada dalam posisi untuk membuat perubahan agar membuat segalanya lebih baik berdasarkan wawasan yang diperoleh dari KPI lainnya.
Untuk daftar lengkap mengenai semua KPI yang dibahas di sini dan juga di bab-bab sebelumnya dari buku ini. Anda dapat melihat pada tabel di bawah ini. Tabel yang mencakup peringkat bintang 5 di mana angka tersebut merupakan KPI prioritas tertinggi. Akan tetapi jika Anda mengenakan banyak topik dalam perusahaan dan bekerja dengan pemasar digital. Maka, harus memperhatikan bintang yang lebih rendah dari tabel berikut ini.
Setiap perusahaan memasarkan layanan mereka dengan cara yang unik. Tabel ini bukanlah panduan definitif tentang pentingnya semua upaya KPI. KPI yang menunjukkan satu atau dua bintang dalam daftar ini dapat menjadi sangat penting bagi perusahaan.
Satu-satunya cara yang salah dalam menggunakan KPI adalah ketika memilih ukuran marketer berdasarkan apa yang sedang menjadi tren ke arah positif. Bukan apa yang sebenarnya mengukur kesuksesan perusahaan. Meskipun grafik berwarna uptrending rapi dari KPI tertentu mungkin dapat membuat atasan terkesan. Namun hal ini tidak akan menjadi KPI yang baik jika mereka tidak menunjukkan keberhasilan sejati perusahaan sesuai dengan tujuan dan sasarannya.